Ilmu kedokteran dalam Alquran



                



MAKALAH

       Ilmu Kedokteran dalam Islam dan Alqur’an






         
  Disusun oleh:
                                   Mahasiswa



                                 UIN AR RANIRY
                               Banda Aceh 2018




                            KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT. Shalawat dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu  menyelesaikan tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Pengantar Saintek Islam.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Etos Kerja Bangsa Jepang dan Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.







                                      DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………….………………….ii BAB I: Pendahuluan………………………....……………………..1 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 C. Tujuan Perumusan Masalah
BAB II: Pembahasan…………………….………………………….2 1.  DEFINISI KEDOKTERAN ISLAMI…………..………...2
 2.  SEJARAH KEDOKTERAN DALAM ISLAM……...2    2.1. Perkembangan Kedokteran Pada Masa        Sebelum Masehi…...........................................……...3    2.2. Perkembangan Kedokteran Pada Masa Sebelum Nabi…........................................................4
 3. KEDOKTERAN ISLAMI………………………....…....…….8    3.1. Kedokteran Islam Modern…………........…......8      3.2. Kedokteran: Potret Kekinian…………………….10      3.3. Kedokteran Islam Integrasi Kedokteran Modern dan Thibbun Nabawi………………....…………..13 BAB III: Penutup……………….....………………………………..15








                                        BAB I
                              PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kedokteran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dokter atau pengobatan penyakit. Dalam sejarah, praktek pengobatan telah ada sejak ribuan tahun lamanya. Islam pun mengajarkan tentang kedokteran. Didalam Al-qur’an banyak ayat-ayat yang menjelaskan mengenai bidang kedokteran. Tidak hanya dalam Al-Qur’an, Rasulullah Saw dalam sunnahnya menjelaskan mengenai bidang ini, terutama tentang obat-obatan.
Dari kedua sumber inilah muncul para ilmuwan yang mengembangkan ilmu kedokteran.

Bidang kedokteran merupakan bidang yang sangat penting, terlebih untuk menunjang hidup manusia. Semua makhluk hidup di dunia ini pasti mengalami sakit, terutama manusia, tidak mungkin sehat selamanya. Apakah Islam berperan dalam dunia kedokteran?. Pada makalah ini, penulis membahas dan mengulas sedikit mengenai Islam dan Kedokteran.

Perumusan Masalah
Apa definisi dari kedokteran dalam islam?
Bagaimana sejarah perkembangan ilmu kedokteran dalam islam?
Bagaimana penerapan alquran dalam ilmu kedokteran?
Tujuan Perumusan Masalah
Untuk mengetahui definisi dari kedokteran dalam islam.
Untuk lebih mengetahui sejarah perkembangan ilmu kedokteran dalam islam
Untuk bisa memahami contoh penerapan ilmu kedokteran berdasarkan Alquran.







                                       BAB II
                               PEMBAHASAN

DEFINISI KEDOKTERAN ISLAMI

Ilmu kedokteran Islam didefinisikan sebagai ilmu pengobatan yang model dasar, konsep, nilai, dan prosedur- prosedurnya sesuai atau tidak berlawanan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Prosedur medis atau alat pengobatan yang digunakan tidak spesifik pada tempat atau waktu tertentu. Ilmu kedokteran Islam itu universal, mencakup semua aspek, fleksibel, dan mengizinkan pertumbuhan serta perkembangan berbagai metode investigasi dan pengobatan penyakit.
Dengan demikian, penyederhanaan seperti di atas merupakan hal yang tidak mutlak dapat dibenarkan, walaupun cara-cara pengobatan yang disebut-sebut berkaitan dengan kedokteran Islam tersebut merupakan bagian dari kedokteran Islam itu sendiri.  Bahkan, bisa dikatakan bahwa life style dan pedoman hidup sehat yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah kebenaran hakiki yang tidak diragukan manfaatnya bahkan dalam penelitian modern lambat laun diketahui manfaat medisnya melalui berbagai penelitian.

SEJARAH KEDOKTERAN DALAM ISLAM

       Ikhtiar manusia dalam mengatasi penyakit yang dideritanya telah berkembang sejak ribuan tahun lalu. Berawal dari insting yang diberikan Allah, manusia mampu mengatasi penyakitnya. Selanjutnya pengetahuan mengenai penyakit dan ilmu pengobatan terus berkembang seiring perkembangan peradaban manusia.
Dalam perjalanannya, ilmu pengetahuan seolah-olah terbagi dua kutub yang berbeda, antara pengobatan timur dan pengobatan barat. Kini seakan-akan barat mengklaim perkembangan ilmu kedokteran saat ini murni dari peradaban barat.

       Padahal, ketika era kegelapan mencengkram barat pada abad pertengahan, perkembangan ilmu kedokteran diambil alih dunia Islam yang tengah berkembang pesat di Timur Tengah. Pada abad ke-9 M hingga ke-13 M, dunia kedokteran Islam berkembang begitu pesat. Sejumlah Rumah Sakit besar berdiri. Pada masa kejayaan Islam, Rumah Sakit tak hanya berfungsi sebagai tempat perawatan dan pengobatan para pasien, namun juga menjadi tempat menimba ilmu para dokter baru.

       Sekolah kedokteran pertama yang dibangun umat Islam adalah sekolah Jindi Shapur di Baghdad. Khalifah Al-Mansur dari Dinasti Abbasiyah yang mendirikan kota Baghdad mengangkat Judis Ibn Bahtishu sebagai dekan sekolah kedokteran itu. Pendidikan kedokteran yang diajarkan di Jindi Shapur sangat serius dan sistematik. Era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah tokoh kedokteran terkemuka, seperti Al-Razi, Al-Zahrawi, Ibnu-Sina, Ibnu-Rushd, Ibn-Al-Nafis, dan Ibn- Maimon.

       Rumah Sakit terkemuka pertama yang dibangun umat Islam berada di Damaskus pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid dari Dinasti Umayyah pada 706 M. Namun, rumah sakit terpenting yang berada di pusat kekuasaan Dinasti Umayyah itu bernama Al-Nuri. Rumah sakit itu berdiri pada 1156 M, setelah era kepemimpinan Khalifah Nur Al-Din Zinki pada 1156 M.

        Tak heran, bila penelitian dan pengembangan yang begitu gencar telah menghasilkan ilmu medis baru. Era kejayaan peradaban Islam ini telah melahirkan sejumlah dokter terkemuka dan berpengaruh di dunia kedokteran, hingga sekarang. `’Islam banyak memberi kontribusi pada pengembangan ilmu kedokteran.”

2.1. Perkembangan Kedokteran Pada Masa Sebelum Masehi

Ilmu kedokteran pada masa purba berkembang seiring dengan perkembangan kecerdasan dan kreativitas manusia. Sejarah mencatat pada masa purba telah dikenal pijat-memijat, ramu-ramuan obat dan juga alat-alat perdukunan. Hal ini didasarkan pada insting (gharizah) yang dianugerahkan Allah Swt, bermula dari pengalaman seseorang salah saru bagian tubuhnya mengalami sakit, secara refleks ia memijat bagian yang sakit tersebut. Apa bila tidak mengalami kemajuan mereka mulai melihat binatang-binatang yang makan buah atau tanaman tertentu bila sakit, kemudian dicoba sendiri dan bila sembuh diberikan ramuan tersebut pada orang lain, bahkan sejarah mencatat pada masa purba pula sudah dikenal pembedahan. Kemudian pengetahuan tersebut diturunkan secara generasi ke generasi, namun biasanya kemampuan pengobatan tersebut masih diliputi oleh unsur syirik, penyembahan pada nenek moyang dan sebagainya.

2.2 Perkembangan Kedokteran Pada Masa Sebelum Nabi

Masa Sumeria dan Arkadia
Sumeria termasuk wilayah Irak sekarang, yaitu di dekat sungai Furat (Eufrat) & sungai Dajlah (Tigris). Menurut data sejarah, tabib-tabib bangsa Sumeria telah mengenal pengobatan sejak 4000 tahun sebelum masehi. Pada masa tersebut terdapat dua cara pengobatan; Pertama, menggunakan pengobatan dukun (menggunakan ramuan, pijatan, lalu dijampi dengan meminta bantuan jin). Kedua, dengan pengobatan yang ilmiah dimasa itu (ramuan (ramuan herba, madu, al-kayy bakar, lasah (fisioterapi), bahkan para tabib telah menuliskan ilmu-ilmunya dalam buku-buku yang dibuat dari tanah liat.

Sedangkan Arkadia berada di Utara Irak bagian tengah tepatnya di pertemuan antara sungai Furat (Eufrat) & sungai Dajlah (Tigris), kedokteran sempat mencapai masa gemilang dimasa Raja Sargon, yang bahkan dari sejarah dikisahkan putri Raja Sargon, Anhiduana selain menjadi pendeta juga sebagai pengkaji berbagai jenis pengobatan.


No comments:

Post a Comment